Ganding, IST Annuqayah
Mahasiswi program studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknik Institut Sains dan Teknologi Annuqayah, Guluk-guluk Sumenep menggelar penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi makanan sehat di lingkungan sekolah kepada siswi sekolah MTs Sumber Payung, Ganding, Kamis, (13/07/2023).
Nur Roudlatul Jannah, Koordinator kelompok penyuluhan ini mengatakan dilaksanakannya kegiatan ini untuk memberikan edukasi tentang pentingnya mengonsumsi makanan sehat untuk mendorong kecerdasan otak dan menjadi siswa yang tangkas.
“Penyuluhan ini dilakukan karena melihat kondisi sekitar sekolah yang kurang memadai terhadap makanan sehat, sehingga para siswa akan tetap mengonsumsinya karena mereka kurang memahami dampak yang akan ditimbulkan oleh makanan yang mereka konsumsi setiap harinya,” katanya saat sambutan.
Haliyatur Rahmah, pemateri di kegiatan ini mengatakan makanan sehat tidak harus yang enak-enak, makanan sehat harus dapat memenuhi gizi yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan aktifitas setiap harinya.
Menurutnya, setiap individu keperluan gizinya berbeda-beda. Makanan sehat harus mengandung gizi esensial yang diperlukan tubuh seperti karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan lemak.
“Gizi seimbang yang diperlukan tubuh dapat berupa sayuran, buah-buahan, susu, ikan dan daging. Berbagai manfaat dari mengonsumsi makanan sehat diantaranya dapat menjaga berat badan yang ideal, memperkuat tulang, perkembangan otak, dan pertumbuhan yang baik dan sehat,” katanya.
“Konsep gizi yang seimbang harus mengenali asupan gizi yang dibutuhkan tubuh karena tidak semua gizi bisa diterima oleh tubuh sehingga dapat menyebabkan alergi, tidak terlalu sering mengonsumsi camilan/makanan dengan kadar gula dan garam yang tinggi, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, dan mengonsumsi makanan dengan seimbang,” tambahnya.
Sementara, Syariatul Rofiah mengatakan makanan tidak sehat adalah berbagai jenis makanan yang mengandung gizi yang tidak seimbang, mengandung berbagai zat tambahan pangan seperti pengawet, pewarna makanan, pemanis buatan, MSG/penguat rasa, dan pengawet makanan.
“Ada beberapa contoh makanan yang tidak sehat yaitu mie instan, minuman kemasan, saus kemasan, gorengan, junk food, dan frozen food. Akibat dari sering mengonsumsi makanan tidak sehat dapat mengakibatkan peningkatan resiko penyakit, menghambat perkembangan fisik, menurunkan kecerdasan otak, mengganggu fungsi motorik tubuh” ungkapnya.
Nur Roudlatul Jannah menambahkan makanan atau camilan instan yang sudah memiliki BPOM memang mengandung berbagai jenis tambahan pangan dengan batas jumlah yang sudah diizinkan, makanan tersebut sudah diuji keamanannya akan tetapi tidak boleh terlalu sering dikonsumsi harus ada batas waktu.
“Seperti halnya mie instan, pada saat mie masuk ke dalam tubuh proses pencernaannya lama bisa sampai 3-5 hari sehingga apabila dikonsumsi terlalu sering dia akan menumpuk didalam tubuh sulit untuk dicerna maka akan menyebabkan berbagai penyakit,” pungkasnya. (Humas)