Guluk-guluk, IST Annuqayah
Institut Sains dan Teknologi Annuqayah (IST), Guluk-guluk Sumenep Madura melepas ratusan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) 02 yang disebar ke dalam tiga kecamatan yaitu Batuputih, Pasongsongan dan Pragaan Kabupaten Sumenep.
Pelepasan ratusan peserta KKN-02 dengan tema “Pemberdayaan Sumber Daya Pedesaan sebagai Penggerak Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Sumenep” ini dilaksanakan di Aula As-Syarqawi pada Senin (24/07/2023). Sebelum diberangkatkan, mereka diberikan pembekalan oleh dewan Masyaikh Pondok pesantren Annuqayah. Hadir pada kesempatan tersebut KH. Muhammad Naqib Hasan.
Rektor IST Annuqayah, Dr. KH. Muhammad Husnan, M.Pd berpesan dalam sambutannya agar mahasiswa atau peserta KKN-02 IST Annuqayah menjaga nama baik almamater Pondok pesantren Annuqayah. Selain merinci jumlah mahasiswa yang ikut dalam KKN-02 tahun ini, Kiai Hosnan, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa semua mahasiswa di IST Annuqayah adalah santri Pondok Pesantren Annuqayah atau santrinya kiai Muhammad Syarqawi.
“Jumlah peserta KKN 154 mahasiswa. 75 mahasiswa putra yang disebar di Kecamatan Batuputih, 79 mahasiswa putri yang tersebar di dua kecamatan di Pasosongsongan dan Pragaan dan semuanya adalah santri Annuqayah, baik yang kalong maupun pondok. Maka tampilkan akhlakul karimah yang menjadi karakteristik Pondok Pesantren Annuqayah. Rajin-rajinlah berkonsultasi dan sowan dengan tokoh masyarakat, dengan kiai dan elemen penting di desa,” ungkapnya.
Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini lebih lanjut mengatakan mahasiswa IST Annuqayah yang melaksanakan KKN-02 akan merasakan denyut nadi langsung kehidupan masyarakat. Karena di Kabupaten Sumenep ini termasuk Kabupaten yang tergolong kemiskinan ekstrem.
“Jika selama ini anda sibuk dengan tugas di kampus, sibuk dengan buku buku di perpustakaan, sibuk dengan benda benda di Laboratorium. Maka selama sebulan ke depan anda akan disibukkan dengan proses pengabdian yang didalamnya ada riset atau penelitian bersama DPL. Sehingga kami berharap agar serius untuk mengaplikasikan keilmuan yang didapatkan di kampus untuk diaktualisasikan di dalam kehidupan masyarakat. mempersiapkan mental tangguh dan pengabdi untuk membersamai masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, KH. Muhammad Naqib Hasan mengatakan dalam tausiyahnya IST Annuqayah merupakan rumah belajar bersama yang berjalan hingga saat ini dan patut kita syukuri bersama. Karena keilmuan keagamaan itu tidak lengkap tanpa sains. Karenanya, ia berharap
“Tidak ada yang lebih membanggakan dan membahagiakan apabila santri atau mahasiswa keluar dari pesantren dan berkiprah di masyarakat menampilkan perilaku yang baik. Ketika anda ditanya IST Annuqayah , Guluk-guluk. Itu yang tampak pertama kali adalah pesantrennya bukan perguruan tingginya,” katanya.
Kiai Naqib juga mengatakan bahwa pesantren Annuqayah selama ini telah melakukan beberapa program-program pemberdayaan terhadap masyarakat. Ia berharap dengan adanya KKN IST Annuqayah yang kedua kalinya ini memilik program perencanaan yang berkelanjutan.
“Yang paling mendasar adalah melakukan hal yang baik, bergaul dengan masyarakat untuk mewujudkan tanggungjawab. Pondok pesantren ini sebenarnya rumah bagi masyarakat. Masyarakat melakukan apa saja, maka mereka selalu meminta dampingan dan arahan atau stimulan kepada tokoh keagaamaan. Pesantren selalu menjadi pendamping dari psikologi masyarakat,” pungkasnya. (Warits)