Asas al-Islam wa al-Iman
Judul
Naskah ini berjudul Asas al-Islam wa al-Iman fi Ma Yajibu ‘ala Kulli al-‘Awam, karya Pendiri Pondok Pesantren Annuqayah, yakni Kiai Muhammad Syarqawi (wafat 1911 M.). Naskah dalam bentuk manuskrip (tulisan tangan) yang ditulis langsung oleh Kiai Muhammad Syarqawi (autograf).
Tempat Penyimpanan
Manuskrip Asas al-Iman ditemukan di kediaman Kiai Ali Wafi yang terletak di Desa Dawuhanmangli Sukowono Jember. Ia mendapatkan manuskrip tersebut secara turun temurun sejak pemilik pertamanya, yaitu Kiai Abdus Syarif Gabugan Jambesari Bondowoso. Kiai Abdus Syarif diketahui sebagai salah satu santri Kiai Muhammad Syarqawi di Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk.
Deskripsi Fisik
Kondisi fisik naskah terbilang sangat baik, jumlah halaman lengkap dan teks dapat dibaca dengan jelas. Alas naskah menggunakan kertas Asia dan ditulis menggunakan tinta berwarna hitam. Teks berbentuk prosa yang disajikan dengan bahasa Arab, pada setiap kata dalam teks utama terdapat bubuhan makna gantung beraksara pegon.
Adapun ukuran naskah ini adalah 21,6 x 17,6 CM dengan ketebalan 1,5 CM. Teks utama disajikan dalam 6 baris pada setiap halaman. Jumlah keseluruhan halamannya sebanyak 224 halaman recto verso.
Judul teks ditulis Kiai Muhammad Syarqawi pada halaman awal. Di antara hal yang menarik dalam penulisan judulnya, ia menisbatkan dirinya kepada Kudus sebagai tanah kelahiran dan Prenduan sebagai tempat Tinggal. Penulisan naskah selesai pada Malam Ahad, tanggal 8 Ramadan 1304 Hijriah, bertepatan dengan 31 Mei 1887 Masehi sebagaimana tertera dalam kolofon.
Deskripsi Singkat isi
Teks Asas al-Islam wa al-Iman berisi pembahasan dalam bidang fikih tasawuf. Bagian awal teks mushannif menyajikan topik tiang-tiang agama (qawaim al-din), pembahasan keikhlasan dalam menimba ilmu, kajian Islam dan Ihsan, dan penjabaran rukun-rukun Islam dan rukun iman, dilanjutkan dengan pembahasan fikih bersuci (thaharah) seperti hukum status air dan hukum najis. Sedangkan bagian akhirnya berisi salawat mujarrabat dengan faidah dapat berkumpul dengan Nabi Muhammad saw.
Pada sebagian halaman terdapat parateks (teks tambahan di luar teks utama) yang berisi penjelasan (syarh) terhadap sebagian konteks kalimat yang mayoritas dinukil dari beberapa kitab, di antaranya Mukhtar al-Shahhah karya Imam al-Jauhari dan Al-Misbah dalam bidang kaidah bahasa Arab, dan Syarh Qurrat al-‘Ain dan Hasyiyah al-Bujairami dalam pembahasan fikihnya.
Pada halam akhir terdapat doa-doa dan bacaan nida Salat Idul Adha yang ditulis oleh Kiai Qadiman (julukan Kiai Abdus Syarif) yang sanadnya didapatkan dari gurunya Kiai Abu Muhammad bin Kiai Abdul Latif Pakauman.