Sumenep, UA– Sekretaris Kopertais IV Surabaya, Dr KH Muhammad Hasan Ubaidillah, S.H, M.H menegaskan semangat jihad membela negara kesatuan Republik Indonesia dimulai dari gerakan santri melalui resolusi jihad.
“NKRI dibangun dari pondasi perjuangan para kiai. Para kiai dan para santri adalah pemilik saham terbesar NKRI, termasuk Pondok Pesanmtren Annuqayah yang didirikan sebelum NKRI ada,” katanya.
Pernyataan itu disampaikan dalam kegiatan Rapat Terbuka Senat dan Wisuda ke-XXVII Program Sarjana dan Magister Universitas Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep di Aula Asy-Syarqawi Pondok Pesantren Annuqayah, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, kontribusi yang bisa diberikan oleh para sarjana dan magister Universitas Annuqayah adalah bagaimana menanamkan kepercayaan diri, menanamkan semangat jihad, berjuang dan berkhidmah.
“Menanamkan semangat perjuangan dan berkhidmah itu merupakan pondasi yang tidak akan dimiliki kalau bukan dari sarjana-sarjana lulusan dari Universitas yang berlatar belakang pondok pesantren, termasuk di Annuqayah,” ungkapnya.
Ia katakan satu satunya mahasiswa yang memiliki nasionalisme tinggi itu adalah sarjana-sarjana yang dilahirkan dari Universitas berlatar belakang Pondok Pesantren.
“Pesan Imam Malik, para santri posisinya seperti mudhaf, yang nanti posisinya akan menggantikan pejuang pejuang yang lalu atau muassis yang telah menghadap kehadirat Allah. Maka dengan gelar sarjana dan magister harus berkontribusi dengan ilmu dan amal sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, diteladankan para sahabat-sahabat, kiai dan para ulama’ kita,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, jumlah wisudawan dan wisudawati Universitas Annuqayah tahun ini berjumlah 782 mahasiswa yang dikukuhkan dalam Rapat Terbuka Senat dalam Wisuda ke-XXVII pada bulan Oktober 2025.